Banyuwangi, ArahJatim.com – Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Bali terkait pelaksanaan ibadah Nyepi di Pulau Bali, terhitung sejak pukul 23.00 Selasa malam Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk ditutup total. Seluruh kapal yang melayani rute pelayaran Selat Bali dihentikan untuk sementara waktu menghormati umat Hindu yang merayakan perayaan Nyepi.
Penutupan dilakukan hingga 24 jam ked epan dan akan kembali dibuka pada hari Kamis dini hari pukul 04.00 WIB. Saat diberlakukan penutupan, halaman parkir pelabuhan tampak lenggang dari kendaraan pribadi maupun truk. Jalur pejalan kali yang biasanya ramai dilewati banyak orang yang akan menuju kapal, juga sepi.
Baca Juga :
- Jelang Nyepi Polisi Semprotkan Disinfektan di Sejumlah Pura
- Bupati Blitar Buka Acara Tawur Kesanga, Acara Perayaan Jelang Nyepi
- Wajib Lalui ”Terowongan”, Penumpang di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Didisinfeksi
“Terkait Nyepi, pelabuhan ditutup sementara sejak pukul 23.00 Selasa malam, dan akan dibuka pukul 04.00 WIB Kamis subuh. Jumlah penumpang maupun kendaraan pada libur Nyepi yang menuju Jawa ini terpantau lebih sepi dari tahun lalu, turun 70 persen. Kami prediksi pemudik pulang lebih dulu secara bergiliran jauh hari sebelumnya. Sebab, dari data kami tertanggal 1 – 20 Maret jumlah kendaraan sedikit mengalami lonjakan,” terang Fahmi Alweni, GM ASDP Ketapang.
Sementara, sebelum pelabuhan dinyatakan ditutup total, beberapa kendaraan yang didominasi kendaraan roda dua tampak masih berdatangan dari Pulau Bali menuju Jawa. Beberapa roda empat, maupun kendaraan logistik juga tampak mengalir hingga pukul 22.00, Selasa malam.
“Iya, dominasi kendaraan roda dua atau pemotor. Mobil pribadi tidak begitu banyak. Di Pelabuhan Gilimanuk kami pantau dari CCTV juga tampak tidak ada antrean yang berarti,” tambah Fahmi.
Mengantisipasi kendaraan yang tertahan saat penutupan pelabuhan, pihak ASDP Ketapang telah menyediakan kantong parkir di Stasiun Ketapang maupun halaman parkir di dalam Pelabuhan. Pihak ASDP mengimbau kepada seluruh operator kapal feri yang sandar di dekat Pelabuhan Gilimanuk, Bali, untuk mematikan segala penerangan dalam rangka menghormati umat hindu yang sedang melaksanakan Catur Brata Penyepian selama 24 jam saat perayaan Nyepi. (ful)
