Pria Yang Mayatnya Terbakar Di Kebun Tebu Ternyata Penjaga Rental PS

oleh -
oleh
Suasana pemakaman Achmat Wahyu Sobirin penjaga persewaan PS yang mayatnya ditemukan di lahan tebu. (Foto: arahjatim/das)

Kediri, ArahJatim.com – Usai diidentifikasi, jenazah Achmat Wahyu Sobirin akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Mondo, Kecamatan Mono, Kabupaten Kediri, Kamis (25/01/18) pagi. Prosesi pemakaman penjaga persewaan play station (PS) Juventus Jimbun, Desa Pule, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri ini diiringi tangis kesedihan keluarga.

Hendra, pemilik persewaan PS Juventus Jimbun, yang juga saudara korban mengaku tidak menyangka anak buahnya meninggal secara tragis. Jenazah korban ditemukan di ladang tebu dalam keadaan setengah telanjang dan tubuhnya gosong.

“Kami sungguh sedih melihat jenazahnya. Kami tidak menyangka kematiannya sungguh tragis,” kata Hendra di rumah duka di Desa Mondo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Kamis (25/01/18).

arahjatim new community
arahjatim new community

Hendra menuturkan, Wahyu memiliki kepribadian yang baik. Dia tidak banyak bicara.

“Anaknya pendiam, tidak banyak omong. Orangnya baik kok tidak punya musuh,” ungkap Hendra.

Hendra bercerita, terakhir berkomunikasi dengan korban, pada Selasa (23/01/2018) pukul 23.00 WIB. Komunikasi itu melalui pesan whatsapp (wa).

“Saya bertanya kepada korban siapa saja penyewa PS. Saya minta supaya identitasnya difoto dan dikirimkan ke saya,” jelas Hendra.

Setiap pagi hari, korban selalu datang ke rumah Hendra, juragannya di Desa Ngadiluwih, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri untuk sarapan. Tetapi Rabu pagi kemarin korban tidak datang.

Semula Hendra tidak menaruh curiga apapun. Lalu, siang harinya Hendra pergi ke Kota Kediri. Sepulangnya Hendra mampir di tempat persewaan PS miliknya di Perempatan Jalan Jimbun. Ternyata korban tidak ada, tetapi pintu kiosnya dalam keadaan sedikit terbuka.

“Saya langsung membuka kios. Saya pikir waktu itu Wahyu sedang keluar untuk beli makan. Sebab, sepeda motornya tidak ada, tetapi helmnya ada di dalam kos,” beber Hendra.

Sampai sore hari, Wahyu tidak kembali. Hendra sempat menghubungi nomor telepon genggamnya, tetapi tidak tersambung. Lalu Hendra menelpon Bibah, kakak perempuan Wahyu yang tinggal di Desa Petok, Kecamatan Mojo. Ternyata sang kakak juga tidak tahu.

“Kami baru mengetahui setelah melihat informasi di media sosial. Katanya ada penemuan mayat di Desa Kandat. Ciri -cirinya mirip Wahyu. Dan yang paling membuat kami yakin adalah kacamatanya. Akhirnya kami memastikan di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Kediri,” jelas Hendra.

Di tempat terpisah, Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Arif Fatih Wicaksono memastikan kematian korban akibat pembunuhan. Mengingat berdasarkan hasil otopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Kediri pangkreas korban mengalami kerusakan. Selain itu, terdapat beberapa bekas luka akibat benda tumpul dan pembakaran.

“Kami telah memeriksa tiga orang saksi. Dari keseluruhan belum ada yang mengarah ke pelaku,” kata AKP Hanif Fatih Wicaksono.

 

Kasat Reskrim membenarkan, barang-barang korban raib. Diantaranya, dompet, dua buah HP dan satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter Z. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah pembunuhan ini bermotif materi.

Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat anak laki-laki ditemukan di lahan tebu milik Hj. Masamah di Dusun Kandat RT 02/ RW 01, Desa Kandat, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, Rabu (24/01/18) pukul 14.30 WIB. Mayat Pria ini diduga korban pembunuhan karena pakaian yang dikenakannya seperti bekas terbakar. (das)

 

Baca juga:

No More Posts Available.

No more pages to load.