Surabaya, ArahJatim.com – Angka kemiskinan yang tinggi di Kota Surabaya menjadi perhatian tersendiri bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Surabaya. Partai berlambang bulan sabit kembar itu mencanangkan Kota Pahlawan itu mengurai kemiskinan ekstream di Surabaya.
Salah satu cara memberantas kemiskinan yaitu dengan cara meresmikan program baru bertajuk Lumbung Pangan Surabaya.
Johari Mustawan, Ketua PKS Surabaya mengatakan program Lumbung Pangan itu merupakan bentuk keterlibatan PKS dalam mengentaskan masalah kemiskinan. Caranya PKS ingin membagikan sembako secara rutin kepada masyarakat.
Selain itu kata Bang Jo, sapaan akrab Johari Mustawan, mengatakan jika PKS juga membuka penitipan sembako.
“Kami nantinya menjadikan kantor-kantor PKS baik di tingkat DPD hingga DPRa sebagai bank pangan,” kata Bang Jo.
Mekanismenya, anggota PKS se-Surabaya akan mengumpulkan beberapa komoditas pangan ke bank pangan untuk disalurkan ke masyarakat. Komoditas itu di antaranya seperti beras, telur, minyak, ikan, daging, hingga susu.
“Setiap anggota PKS se-Surabaya mari bantu tonggo dan dulur yang ada di sekitar tempat tinggal lewat Lumbung Pangan,” ujarnya.
Bang Jo menyebut progam itu bertujuan untuk menyatukan tekad agar menuju kesejahteraan bersama di Kota Surabaya.
Sementara itu, Sekretaris PKS Surabaya Cahyo Siswo Utomo mengungkapkan bahwa ada sebanyak 219 ribu warga metropolis yang masuk ke dalam kategori miskin. Sebanyak 23 ribu di antaranya miskin ekstrem. Sedangkan ada 240 ribu warga yang masuk dalam lingkaran pra miskin.
“Ini upaya kita untuk membantu pemkot mengentaskan masalah kemiskinan di Surabaya. Kita harus bergerak bersama. Karena 23 ribu warga miskin ekstrem itu tidak sedikit. Sedangkan persoalan kemiskinan ekstrem harus dientaskan pada 2024,” tegas Cahyo.
PKS berharap, pemkot menaruh perhatian serius terhadap masalah kemiskinan. Tidak sekadar menyampaikan data, melainkan harus ada solusi yang konkrit.
“Kita mendorong pemkot untuk segera melakukan percepatan pengentasan kemiskinan, hal ini selaras dengan arahan Presiden Jokowi bahwa pada 2024 harus nol miskin ekstrem,” tegas anggota Komisi D DPRD Surabaya ini.
Pada hal lain, program Lumbung Pakan yang diinisiasi PKS Surabaya ini juga menjadi wujud antisipasi resesi dunia. Seperti diketahui, oara ekonom dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi akan negatif pada 2023.
Dampak dari resesi tersebut di antaranya akan terjadi krisis pangan dan krisis energi secara global. Sebagai bagian dari kesiapsiagaan itu, maka PKS Surabaya mencanangkan program Lumbung Pangan.
