Blitar, ArahJatim.com – Setelah diguyur hujan, sebanyak 10 titik di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari mengalami longsor, Rabu (6/12/2017) malam. Akibatnya sembilan rumah milik warga mengalami kerusakan. Dua diantaranya mengalami kerusakan cukup parah.
Puluhan personil TNI dan Kepolisian bahu-membahu membantu warga membersihkan sisa-sisa material longsor. (Foto: mua)
Bahkan seorang pemilik rumah bernama Hadi Sumayar mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya. Hadi terluka akibat hantaman tebing setinggi 15 meter yang menimpa rumahnya, saat ia dan keluarganya sedang terlelap tidur.
Karena medan yang cukup berat dan kondisi tanah yang masih labil, puluhan personil kepolisian dan TNI sempat kesulitan saat membantu warga membersihkan sisa-sisa material longsor.
Kapolres Blitar AKBP Slamet Waloya mengatakan, di Kecamatan Gandusari ada lima desa yang rawan longsor, karena daerahnya memang berada di bawah tebing lereng gunung Kelud. Lima desa tersebut yaitu Ngaringan, Gadungan, Tulungrejo, Semen dan Krisik. Untuk itu pihaknya menghimbau warga agar mewaspadai longsor saat hujan deras. Dan mengungsi ke tempat lain yang lebih aman.
“Untuk warga yang tinggal diwilayah yang rawan longsor agar berhati-hati dan mewaspadai kemungkinan longsor. Jika hujan deras lebih baik mengungsi dulu ke tempat lain yang lebih aman,” terangnya.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Heru Irawan meminta masyarakat untuk mengantisipasi potensi bencana akibat cuaca ekstrim. Utamanya di daerah yang kondisi geografisnya dikelilingi tebing seperti beberapa desa di Gandusari.
“Semua potensi bencana bisa terjadi ketika memasuki musim cuaca yang tidak menentu seperti saat ini. Mulai dari banjir, tanah longsor, hingga puting beliung.Untuk itu kita meminta masyarakat tetap waspada selain kami dari BPBD juga terus melakukan koordinasi dengan jajaran Polsek, Koramil, maupun Muspika dan pemerintah desa,” jelasnya. (mua)