Tulungagung, Arahjatim.com – Pembicaraan publik Tulungagung dalam minggu minggu ini terkait gerakan yang dilakukan beberapa komponen masyarakat, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Tulungagung ( Almasta ) tidak dapat dianggap biasa biasa saja. Dengan segala kekuatan data dan fakta yang diinventarisir mereka , adalah hal yang riil. Mulai dari kurangnya level pimpinan daerah untuk berkomunikasi dengan unsur unsur masyarakat yang ada di kabupaten Tulungagung , tidak adanya tindakan yang tegas, terkait kinerja bawahan yang diduga menyimpang dari tupoksi, ketidak netralan pimpinan dalam persiapan pilkada kabupaten 2024, dan masih banyak lagi.
Berangkat dari kondisi kondisi itu, akhirnya masyarakat merasa, ada dan tidaknya PJ, ternyata tidak banyak berpengaruh terhadap harapan masyarakat setelah habis masa jabatan bupati sebelumnya .
Masyarakat Tulungagung, sebenarnya sangat berharap, dengan adanya PJ ada perbaikan baik layanan maupun kepemimpinan.
Fakta kekurang responbility-nya pimpinan, ternyata bisa diketahui masyarakat, karena beberapa faktor, termasuk didalamnya peran teknologi berbagai media dan kreatifitas para netizen medsos yang dengan mudah diakses di publik.
Melihat dinamika yang berkembang, nampaknya semangat untuk terus menyuarakan harapan masyarakat Tulungagung, Almasta tidak akan berhenti. Hal itu seperti yang disampikan koordinator Almasta , Arsony Kamis, 6/6/2024 . Pihaknya mengklaim masih solid, dan akan terus berjuang,walaupun pergerakan awal ( Almasta 1 ) juga masih harus menunggu informasi dari kementerian Jakarta, terkait poin poin yang diperjuangkan.
” Alhamdulillah, gerakan kami ini adalah gerakan yang bertujuang untuk sebuah perbaikan di Tulungagung. Saya selaku koordinator menjamin , kami masih solid. Kalau kami nantinya ( Almasta 2) harus kembali bergerak, justru kami bertambah simpatisan dan kelompok yang sejalan dengan kami “, ungkap Arsony sang koodinator, yang juga sebagai bagian dari pegiat media online di Tulungagung.
Diakui, Almasta sendiri juga dinamis.Dirinya juga menegaskan gerakan Almasta adalah murni tanpa pesanan kelompok manapun atau sponsor manapun.
Ketika ditanyakan bahwa gerakan Almasta juga didukung, bahkan pernah didanai oleh ASN dalam pergerakannya, walau angka donasinya tidak sampai puluhan juta rupiah, Arsony berstatemen tegas, Almasta tidak pernah melakukan hal hal seperti itu.
Seperti informasi yang sedang berkembang dari sumber yang terpercaya, pergerakan Almasta, ( demo 1 ) dan sampai harus ke kementerian , ternyata ada dugaan di bantu biayanya oleh seorang ASN yang berpengaruh, dengan cara berdonasi, lewat orang lain. Diperkirakan modus ini adalah sebagai bentuk dukungan ASN tersebut untuk pergerakan yang dilakukan Almasta. Satu diantara tuntutan yang disampikan ke kementerian, adalah PJ Bupati harus dievaluasi, atau diganti.(don1)