Tragis! Pemandu Lagu di Kediri Tewas Diduga Akibat Miras Oplosan

oleh -
oleh

Kediri, ArahJatim.com – Malam itu seharusnya menjadi malam hiburan biasa bagi Ika Maya Safitri (32), atau yang akrab disapa Imei Bela. Bersama dua sahabatnya, Giska dan Hilmi, ia kembali menghabiskan waktu di salah satu tempat karaoke yang cukup dikenal di Kabupaten Kediri. Namun tak ada yang menyangka, malam itu justru menjadi pesta terakhir bagi Imei.

Perempuan yang beralamat di Bujel Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri ini ditemukan dalam kondisi kritis usai berpesta minuman keras bersama teman-temannya di karaoke AR, Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Jumat (1/8/2025) malam. 

Ia akhirnya mengembuskan napas terakhir keesokan harinya, Sabtu pagi, di RS Muhammadiyah Kota Kediri.

pasang iklan orange
pasang iklan blue

Dua rekannya, Giska (39), warga Griya Sambirejo Asri, dan Hilmi (34), warga Jalan KH Ahmad Dahlan, Mojoroto, juga dilaporkan dalam kondisi kritis dan tengah mendapat penanganan medis intensif.

Pesta yang Berujung Duka

Sumber kepolisian menyebut, pesta dimulai sejak sore hari. Sekitar pukul 15.30 WIB, Imei dan Hilmi menjemput pria berinisial RD untuk kembali karaoke bersama. Sebelum ke lokasi, mereka sempat makan di pusat perbelanjaan Ketos dan berbelanja ke toko Elisabeth di Kota Kediri—aktivitas yang terkesan biasa saja.

Sekitar pukul 20.30 WIB, mereka masuk ke room kecil karaoke AR. Minuman beralkohol mulai disajikan. RD mengaku mengonsumsi dua botol miras merk Iceland 500 ml dan dua botol Green Sands. Tak lama, tamu lain mulai berdatangan: DD, GS, dan AS. Pesta pun berlanjut dengan tambahan empat botol minuman sejenis, hingga total delapan botol dikonsumsi bersama.

Mereka baru pulang sekitar pukul 04.00 WIB, Sabtu dini hari.

Namun, saat malam menjelang, kabar buruk datang. RD menerima informasi dari temannya bahwa Imei telah dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Pukul 03.00 WIB, ia menjenguk ke IGD RS Muhammadiyah. Namun takdir berkata lain—pukul 10.00 WIB, Imei dinyatakan meninggal dunia dan langsung dimakamkan hari itu juga.

Suara Ratapan di Tengah Musik

Kepergian Imei mengejutkan banyak pihak. Ratna, sahabat dekat Imei, tak mampu membendung kesedihan. “Dia itu pekerja keras. Kadang kelihatan ceria, tapi banyak yang nggak tahu beban hidupnya,” ujar Ratna lirih saat ditemui di rumah duka.

Imei dikenal sebagai perempuan yang ramah dan ceria, namun hidupnya tak mudah. Sehari-hari ia bekerja sebagai pemandu lagu, sebuah profesi yang kerap dipandang sebelah mata, tapi menjadi pilihan bagi banyak perempuan demi bertahan hidup.

Peringatan yang Terlambat?

Polisi masih menyelidiki jenis dan kandungan minuman yang dikonsumsi dalam pesta tersebut. Dugaan mengarah pada kandungan alkohol tinggi atau campuran berbahaya yang menyebabkan overdosis.

Kejadian ini menambah deret panjang kasus kematian akibat miras di wilayah Kediri. Ironisnya, sebagian besar korban adalah mereka yang mencari kesenangan sesaat di balik tekanan hidup yang berat.

Pelajaran dari Sebuah Kehilangan

Kisah tragis Imei Bela bukan sekadar angka statistik. Ia adalah wajah dari banyak perempuan di kota-kota kecil yang berjuang dalam sunyi. Hidupnya tak sempurna, tapi ia mencoba bertahan. Sayangnya, ia justru harus berpulang dalam pesta yang tak seharusnya terjadi.

Kini, kita hanya bisa bertanya: Berapa banyak lagi Imei yang harus pergi, sebelum semua ini dianggap darurat?

No More Posts Available.

No more pages to load.