Lumajang, ArahJatim.com – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) se-Lumajang berunjuk rasa di depan Kantor Pemkab Lumajang, Rabu (26/09/2018). Mereka menuntut bupati segera merealisasikan janji 20 program politiknya, serta menuntut pemerintah agar menertibkan tata kelola tambang pasir.
Awalnya, ratusan mahasiswa tersebut berunjuk rasa di tugu Adipura Kota Lumajang. Setelah beberapa saat melakukan orasi, para pendemo lalu berjalan kaki menuju Kantor Pemkab Lumajang.
Para mahasiswa dihadang puluhan personel keamanan, mulai dari satpol PP dan kepolisian. Dalam orasinya, mahasiswa meminta Bupati Lumajang yang baru menjabat segera merealisasikn 20 program janji politiknya.
Terutama program yang bersentuhan dengan kepentingan rakyat seperti masalah keamanan, pendidikan dan kesehatan, serta masalah infrastruktur jalan.
Mereka juga mendesak pemkab agar melakukan penataan pengolaan pasir yang berpihak pada rakyat Lumajang, bukan malah pasir dibiarkan dikuasai para mafia.
Karena kesal tak segera ditemui Bupati, mahasiswa mencoba menerobos barikade keamanan hingga sempat terjadi saling dorong antara mahasiswa dan petugas keamanan.
Akhirnya, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menemui para pendemo. Di hadapan Bupati, mahasiswa membacakan tuntuan.
“Soal tragedi Salim Kancil ini kami hanya mengingatkan kepada Bapak Bupati selama menjabat dan agar di Lumajang tidak terjadi lagi. Data yang kami miliki di Lumajang ini hanya ada sekitar 35 pemilik izin tambang dan yang ilegal ada ratusan, kami minta agar Bupati menertibkan yang ilegal itu”, kata Alfian, korlap aksi.
Kepada para pendemo, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq berjanji akan merealisasikan 20 progam janji politiknya, serta melakukan penataan penambangan pasir di Lumajang. Dalam sambutannya Bupati Lumajang, Thoriqul Haq juga akan mempertimbangkan harga pasir untuk warga Lumajang harus lebih murah dari pada harga pasir pada umumnya. (rokhmad)
