Blitar, Arahjatim.com– Operasi tangkap tangan komisi pemberantasan korupsi (KPK) di Kota Blitar dan Tulungagung, yang berlangsung sejak Rabu (6/6/2018) tengah malam, petugas KPK mengamankan empat orang. Namun dari empat orang tersebut tidak ada nama Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar.
Mereka diantaranya dua dari Tulungagung dan dua dari Kota Blitar. Berdasarkan informasi dua orang dari Tulungagung itu diantaranya Sutrisno kepala Dinas PU Tulungagung dan Agung seorang rekanan. Sementara dari Kota Blitar KPK mengamankan Susilo Prabowo seorang kontraktor dan seorang rekanan Bambang Pramono.
Keempatnya keluar dari ruang Satreskrim Polres Blitar Kota sekitar pukul 15.00 WIB. Setelah dimintai keterangan sejak Rabu malam. Mereka dibawa menggunakan tiga mobil minibus dengan pengawalan ketat petugas kepolisian.
“Ada empat orang yang diperiksa di Mapolres Blitar sejak Rabu malam, mereka diantaranya satu PNS dan tiga swasta. Dua dari Tulungagung dan dua dari Kota Blitar,” ungkap AKBP Adewira Negara Siregar, Kamis (7/7/2018).
Selain membawa empat orang, petugas KPK juga terlihat membawa sejumlah berkas dan dua kardus berisi uang senilai Rp 2 miliar. Keempatnya langsung dibawa ke gedung KPK Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Meski gencar dikabarkan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar juga ikut tertangkap dalam OTT tersebut namun hingga kini kabar itu belum terkonfirmasi kebenaranya. Hal itu dikuatkan dengan pernyataan Kapolres Blitar Kota AKBP Adewira Negara Siregar.
“Tidak ada kepala daerah,” tegas Adewira.
Namun sejak kabar OTT itu mencuat, Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar memang tidak terlihat menghadiri sejumlah agenda Pemkot Blitar sejak Rabu malam. Bahkan pria berkumis itu juga tak nampak saat apel gelar pasukan Linmas pengamanan Pilgub Jatim di halaman kantor Wali Kota Blitar Kamis pagi. Apel pagi itu justru dipimpin Wakil Wali Kota Blitar Santoso. (mua)