Lumajang, ArahJatim.com – Musim kemarau panjang yang melanda Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tidak hanya membuat kualitas tembakau naik, namun animo petani untuk kembali menanam tembakau juga meningkat. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang, Dwi Wahyono saat dikonfirmasi ArahJatim.com, Selasa (24/10/2023).
“Justru kalau kemarau itu bagus mas untuk tanam tembakau, makanya tahun ini jumlah petani kita bertambah sekitar 40% dari tahun kemarin,” ungkapnya.
Selain karena faktor cuaca, meningkatnya jumlah petani tembakau juga dipengaruhi oleh penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang dirasakan petani secara langsung, baik berupa alat mesin pertanian (Alsintan), subsidi pupuk hingga program bantuan langsung tunai.
“Supportnya dari DBHCHT juga menjadi alasan petani kembali beralih menanam tembakau mas, soalnya beberapa tahun terakhir ini bantuan itu dirasakan langsung oleh petani maupun buruh tani,” tambahnya.
Sebagaimana data yang dihimpun APTI Lumajang, luasan lahan pertanian tembakau di Kabupaten Lumajang seluas 889 hektar, baik tembakau lokal, Kasturi maupun White Burley. (advetorial)