Lumajang, ArahJatim.com – Pasca-pendeklarasian diri Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, atau PKB sebagai cawapres disandingkan dengan capres Joko Widodo, isu kasus korupsi di Kementerian Tenaga Kerja kembali mencuat di media. Mantan Wakil Ketua MPR RI tersebut menuding, gerakan itu hanya bagian dari kampaye hitam. Hal itu diungkapkan Muhaimin saat meresmikan Posko Join atau Jokowi-Muhaimin di kantor DPC PKB Lumajang Jawa Timur, Minggu (15/4/18) petang.
Kedatangan Ketua DPP PKB, Muhaimin Iskandar, disambut sejumlah abang becak dengan membawa poster Cak Imin Cawapres. Muhaimin bersama rombongan pengurus DPC PKB dan Ketua DPW PKB Jawa Timur ini, langsung meresmikan posko Join atau Jokowi-Muhaimin.
Hadir dalam peresmian itu, Ketua PCNU Lumajang, Nursahid, dan puluhan kyai pondok pesantren dan para relawan. bahkan Muhaimin juga mendapatkan hadiah kaos yang bertuliskan ganti wakil presiden.
Mantan Menteri Tenaga Kerja era Presiden SBY tersebut sangat menyayangkan mencuatnya, kasus dugaan korupsi Progran Percepatan Pembagunan Infrastruktur Daerah, atau PPID, yang menyeret namanya.
“Waktu itu saya diundang hanya sebagai saksi, dan sudah diputuskan inkrah bahkan hingga Mahkamah Agung, kalau kasus itu kembali diungkap dan diberitakan ini hanya bagian dari kampanye hitam saja yang ingin mengganggu apa yang sedang saya perjuangkan,” jelas Muhaimin Iskandar saat ditanya ArahJatim.com.
Baginya, kasus tersebut telah memiliki kekuatan hukum tetap. Muhaimin menuding gerakan membangkitkan isu keterlibatannya dalam pusaran kasus korupsi pada Kementerian Tenaga Kerja itu bagian dari politik hitam untuk menghalangi dirinya menjadi cawapres.(rokhmad)