Kediri, ArahJatim.com – Kepala BKKBN RI Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengungkapkan penyebab terus menurunnya angka pernikahan di Indonesia. dr. Hasto mengatakan penyebab dari fenomena ada 3 Faktor.
“Pertama pendidikan, semakin tinggi pendidikan maka menikah tidak tergesa-gesa(delay) , kedua tempat tinggal, semakin dia tinggal di pelosok, ini data di Indonesia makin dia nikah lebih cepat, tapi kebalikannya jika dan tinggalnya di kota, dengan keramaian dengan hiburan yang banyak semakin dia delay atau lama nikahnya,”ujar dr Hasto usai menjadi narasumber Webinar pengenalan, penyebab dan pencegahan stunting menuju terwujudnya generasi sehat dan cerdas, indonesia emas 2045 di Pondok Pesantren Wali Barokah dam LDII di Kediri, Sabtu (27/7/2024)
dr Hasto menambahkan yang ketiga memang agak aneh, masalah kaya miskin, semakin kaya bukan semakin cepat nikah, tapi malah semakin delay nikahnya, mungkin pingin menikmati apalah atau mungkin mencari kekayaan itu dengan waktu yang panjang, tapi semakin dia tidak kaya atau miskin maka semakin cepat menikahnya.
Mantan Bupati Kulon Progo dua periode menyebut jadi ada tiga faktor itu yang mempengaruhi, barangkali itu ada dua faktor yang lebih banyak, karena Kalau kemiskinannya kan menurun, Nah mungkin dua faktor tadi lebih banyak tinggal di kota dan yang kedua pendidikannya lebih tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam tiga tahun terakhir, angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan. Pada 2021, angka pernikahan Indonesia tercatat sebanyak 1.742,049. Kemudian menurun menjadi 1.705.348 pada 2022, dan 1.577.255 pada 2023. (das)