Empat Pasang Calon Bupati Tulungagung Ketika Diuji Debat Pertama, Tidak Ada Yang Brilian Ide – Gagasan

oleh -
oleh

Tulungagung, Arahjatim.com – Hal menarik yang ditunggu tunggu masyarakat Tulungagung, terkait bakal calon bupatinya, ternyata tidak sesuai ekspektasi. Gelaran kampanye Debat yang difasilitasi KPUD Tulungagung, hanya membuahkan hasil begitu begitu saja. Ibarat sajian, mereka lebih banyak menonjolkan kepunyaan masing masing. Minim ide dan gagasan cerdas, bagaimana cara dan gagasan untuk membangun kemajuan Tulungagung umumnya.

Juang Tatas Basari, mahasiswa Untag Surabaya, yang pada saat debat memonitor langsung bersama sesama rekan-rekanya mahasiswa asal Tulungagung, mengaku tidak puas, dengan tampilan calon calon bupatinya.

” Ternyata para calon bupati Tulungagung, belum ada yang berani jual gagasan, ide, yang realiatis kepada masyarakat. Mereka lebih banyak menonjolkan gaya gaya menggurui, dan menganggap orang lain tidak paham. Pola pola ini kalau tidak dirubah, masyarakat akan jadi pesimis, terhadap kepemimpinanya nanti.” ungkap Juang kepada Arahjatim.com, 26/10/2024.

arahjatim new community
arahjatim new community

Sementara, menyikapi fenomena ” pinter- pinternya” bernarasi, dan tidak ada greget para kandidat, ketua Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) Tulungagung, Wiweko DN, juga berkomentar. Seperti dikutip dari siaran persnya, Wiweko mengaku agak heran, sekelas bakal calon bupati, kok minim ide dan gagasan pemajuan Tulungagung, sistematis, akurat dan terukur.

“He..he…debat kemarin terlihat kurang greget karena semua paslon masih belum maksimal dalam menyampaikan programnya. Penyampaiannya pun kurang mengena. Mungkin karena penguasaan publik speaking yg belum maksimal. Debat ke depan diharapkan semua paslon meningkatkan publik speakingnya agar program dapat tersampaikan dengan gamblang dan terpahami utamanya oleh gen z dan milenial”, ungkap ketua PWI Tulungagung saat ini.

Ditambahkan Eko, panggilan ketua PWI Tulungagung, selain itu paslon belum terlihat menjawab dengan fokus apa yg ditanyakan panelis.

Pertanyaannya apa, di jawab apa. Mungkin perlu juga panelis yg ketika bertanya tdk dengan bahasa yg berat, tetapi dengan bahasa yg ringan dan dapat segera dipshami. ( don1 )

No More Posts Available.

No more pages to load.