Kediri, ArahJatim.com – Kesibukan tampak di Dinas Perikanan Kabupaten Kediri. Di halaman depan tertata stand bazar yang menyuguhkan berbagai jenis ikan mentah maupun olahan. Kegiatan berupa bazar dan sosialilasi gemar ikan pada masyarakat ini digelar Dinas Perikanan dalam rangka memperingati Hari Ikan Nasional (Harkanas) ke-5, Rabu (21/11).
Peringatan yang dilaksanakan di halaman depan dan belakang Kantor Dinas Perikanan ini merupakan pertama kali di Kabupaten Kediri dengan mengusung tema “Dengan Protein Ikan, Kita Membangun Bangsa”. Peringatan Harkanas sudah terlaksana 5 kali di Indonesia, sesuai dengan Keputusan Presiden No. 3 Tahun 2014 bahwa setiap tanggal 21 November diperingati sebagai Hari Ikan Nasional.
Acara dihadiri oleh Wakil Bupati Kediri Drs. H. Masykuri MM, Ketua FORIKAN Kabupaten Kediri Hj. Rosyida Masykuri, Kepala Dinas Perikanan Nur Hafid, S.Pt.MM, Kepala SKPD dan Camat Ngasem. Turut hadir para pengusaha pembudidaya ikan di Kabupaten Kediri yang juga dapat besilaturahmi dan berdiskusi bertukar ide.
Baca juga:
- Berkas Lengkap, Kasus Pungli Camat Kanigoro Dilimpahkan Ke Kejaksaan.
- Sebelum Tewas, Napi Ini Kejang-Kejang Di Dalam Sel.
- Kepergok Curi Burung, Dua Pemuda Babak Belur Dihajar Massa Di Lumajang.
Pada kesempatan peringatan Harkanas ini, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri melantik pengurus APCI (Asosiasi Peternak Catfish Indonesia). Catfish merupakan ikan lele dan ikan patin. Nur Hafid juga menyerahkan sertifikat halal kepada bidang usaha olah makanan yang berbahan dasar ikan, salah satunya Kampung Lele Ngadiluwih, yang sebelumnya pernah menerima penghargaan sebagai Juara 1 Peternak Inovatif Tingkat Nasional.
Dengan dilantiknya pengurus APCI ini diharapkan para anggotanya memiliki wadah untuk memberikan informasi standard harga, harga pakan, dan saling bertukar pikiran dan informasi mengenai budidaya ikan. Kemudian bisa berperan secara dominan memberikan warna kepada pembudidaya usaha ikan dengan adanya perhitungan yang matang. Sehingga dapat mengambil ritme agar tidak terjadi booming harga ikan lele. Kalau harga sudah turun bisa menyebabkan penghasilan pembudidaya otomatis turun.
Pelaksanaan kegiatan ini berupaya untuk mengajak masyarakat gemar mengkonsumsi ikan, sebagai asupan gizi yang lebih serta menambah nilai perekonomian masyarakat. Di Kabupaten Kediri sendiri terdapat 8.700 pembudidaya ikan, itu merupakan angka yang fantastis sehingga jumlah produksi bisa mencapai 17 juta ton setiap tahunnya. Dominasi tersebut terdapat pada ikan lele yang mencapai 14 juta ton, sisanya ikan tawes, gurame, patin, dan lain sebagainya. Konsumsi ikan yang masih 20kg/kapita/tahun perlu ditingkatkan, karena seharusnya masyarakat mengkonsumsi minimal 29kg/kapita/tahun.
Nur Hafid juga mengutarakan pembudidaya ikan masih mempunyai kendala, yaitu melambungnya harga pakan. Oleh sebab itu Dinas Perikanan Kabupaten Kediri berupaya meningkatkan serangkaian program salah satunya dengan pelatihan dan bantuan alat teknologi masa kini.
Tampak tumpeng sudah terjajar rapi, sebagai wujud syukur atas apa yang didapat pada kegiatan ini. Adanya tumpeng ikan ini, diharapkan masing-masing pembudidaya dapat mengawali bahwa ikan tidak hanya sebagai makanan sampingan, tapi bisa dijadikan lauk utama karena protein daging ikan lebih murah daripada protein daging selain ikan.
Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan diserahkan kepada Ketua APCI Kabupaten Kediri. Kebersamaan larut dalam acara ini dikarenakan semua yang hadir mulai makan tumpeng ikan bersama, diiringi alunan musik serta canda tawa tamu pada acara tersebut. (Kominfo)