Demi Ini Simulasi Pengamanan Kabel Bawah Laut Selat Bali Digelar

oleh -
oleh
Gardu instalasi listrik bertegangan tinggi, Unit Transmisi (UIT) Jawa Bagian Timur dan Bali (JBTB). (Foto: arahjatim.com/ful)

Banyuwangi, ArahJatim.com – Simulasi tanggap darurat obyek vital kabel bawah laut, 150.000 volt Jawa-Bali digelar di Perairan Selat Bali, Banyuwangi, Rabu (10/4/2019) sore. Simulasi digelar dalam rangka memastikan pasokan listrik dari Jawa ke Bali aman, utamanya saat Pemilu 17 April 2019 mendatang.

Simulasi yang melibatkan personel gabungan dari unsur PLN, TNI AL, Polair, KSOP Tanjung Wangi, Basarnas dan Pelindo dilakukan untuk memastikan bahwa kebel listrik yang ada di bawah laut aman dari jangkar-jangkar kapal feri yang berlayar.

Dalam simulasi digambarkan KMP Trisila Bakti II mengalami kerusakan mesin di perairan dekat posisi kabel bawah laut. Nakhoda kapal langsung melakukan lego jangkar. Mengetahui hal tersebut, petugas gabungan langsung mendekati kapal dan menggiring menjauh dari areal kabel bawah laut yang memasok 50 persen kebutuhan listrik di Pulau Bali.

arahjatim new community
arahjatim new community

”Ini simulasi pengamanan kabel bawah laut yang bertegangan 150 ribu volt, dipasok dari Jawa ke Bali. Ini penting dilakukan untuk memastikan pasokan listrik ke Bali aman. Apalagi habis ini ada Pemilu serentak. Kita harus memastikan bahwa pasokan listrik di Bali aman saat Pemilu, jangan sampai jalannya Pemilu 2019 nanti terganggu karena pasokan listrik ke Bali tersendat,” kata Suroso, General Manager PT PLN (Persero) Unit Transmisi (UIT) Jawa Bagian Timur dan Bali (JBTB).

Baca juga:

Dia menyebutkan, pelaksanaan simulasi ini juga sebagai bagian dari sinergi antara PLN dan instansi terkait di antaranya TNI AL, ASDP, Polair, Pelindo dan instansi lainnya.

“Sehingga jika ada indikasi yang berpotensi mengganggu kabel (bawah) laut bisa diamankan dengan segera. Itu yang disasar dalam latihan tanggap darurat,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Komandan Pangkalan TNI AL Banyuwangi Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal menyatakan, di area kabel yang memasok listrik ke Bali seharusnya menjadi clear area. Tidak boleh ada kapal atau benda yang mengganggu.

Kapal feri yang sedang lego jangkar didekati kapal petugas. (Foto: arahjatim.com/ful)

“Tadi disimulasikan ada kapal yang mengalami kedaruratan di laut yang harusnya tidak boleh lego jangkar di clear area, makanya ini tidak boleh,” terang Letkol Laut (P) Yulius.

Dia menegaskan, simulasi pengamanan kabel listrik bawah laut merupakan bagian dari rangkaian pengamanan Pemilu 17 April 2019 mendatang. Lanal Banyuwangi telah menyiagakan personelnya di Markas dan juga aktif berkoordinasi dengan instansi samping.

“Di sekitar perairan kita KRI juga stand by,” pungkas Dan Lanal. (ful)

No More Posts Available.

No more pages to load.