
Lumajang, ArahJatim.com – Meski sempat menuai penolakan, pelebaran jalan alternatif di Desa Ranuyoso akhirnya menemukan titik temu penyelesaian. Kesepakatan baru diperoleh setelah perwakilan warga melakukan pertemuan dengan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq di ruang Mahameru Gedung Pemerintah Kabupaten Lumajang, Selasa (30/10/2018).
“Terima kasih pada Pak Bupati karena telah menengahi kami, seandainya kita tidak bertemu Pak Bupati mungkin masalah jalan ini tidak akan kelar,” ungkap Saiful Bahri, salah satu warga saat ditanya ArahJatim.com.
Baca juga:
- Nyaris Bentrok, Ternyata Ini Alasan Warga Tolak Pelebaran Jalan.
- Gempar… Buruh Tani Tewas Di Pekarangan Rumah Tetangga.
- Kasus Curanmor Masih Tetap Tinggi, Polres Malang Giatkan Basmi 3C.
Salah satu poin hasil pertemuan itu adalah kedua belah pihak sepakat tetap melanjutkan proyek pelebaran jalan dengan tidak memotong pohon warga dan membongkar bangunan yang terkena imbas pelebaran jalan.
“Hasilnya proyek itu tetap dilanjutkan, tapi lebarnya bervariasi, kalau ada pohon yang masuk ke jalan maka tidak boleh dipotong hingga masa panen,” tambah Saiful.
Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Lumajang, baginya persoalan penolakan warga itu hanya miskomunikasi. Ia tetap akan melanjutkan proses pelebaran jalan dengan mengedepankan proses komunikasi dengan warga.
“Hanya miskomunikasi, intinya tadi warga juga sudah sepakat jika proyek itu tetap jalan dengan catatan pohonnya tidak ditebang dulu,” jelas Thoriqul Haq, Bupati Lumajang.
Proyek pelebaran jalan alternatif di Desa Wates Wetan, Kecamatan Ranuyoso ini salah satu terobosan pemerintah untuk mengurangi kemacetan kendaraan saat pasar tumpah berlangsung di dua pasar tradisional di Kecamatan Ranuyoso Lumajang. (rokhmad)