Kediri, ArahJatim.com – Kendaraan siap siaga sudah tampak tertata rapi di lapangan Simpang Lima Gumul Kediri (23/11). Dalam rangka persiapan penanggulangan bencana di Kabupaten Kediri, BPBD Kabupaten Kediri menggelar Apel Siaga dengan para relawan tanggap bencana.
Kegiatan apel ini dihadiri oleh Wakil Bupati Kediri Drs. H. Masykuri M.M., Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Randy Agatha Sakaira S.IP, M.Si, jajaran Forkopimda, para Camat Kabupaten Kediri, dinas terkait, serta perwakilan perangkat desa. Peserta dari jajaran anggota relawan BPBD, TSBD, TSBK, Polisi, TNI, Polhut, Dishub serta Satpol PP. Upacara apel siaga dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan komandan upacara Kepala BPBD Kabupaten Kediri.
“Kegiatan ini tidak hanya sebagai apel siaga saja, akan tetapi juga mengumpulkan para relawan agar kita tahu bahwa kita itu siap apabila terjadi bencana. Kabupaten Kediri termasuk dalam kategori cepat dalam respon bencana sebagai bukti pada saat Gunung Kelud meletus pada tahun 2014, kita bisa mengantisipasi dan tidak ada korban bencana. Ini merupakan nilai positif Kabupaten Kediri, sehingga negara Jepang pun kesini hingga 3 kali untuk belajar karena kagum bagaimana penanganan bencana saat terjadi letusan,” ucap Wakil Bupati Kediri saat menyampaikan sambutan sebagai Inspektur Apel Siaga.
Pelaksanaan apel hari ini tidak sekedar apel saja, akan tetapi juga menampilkan boneka tobong yang merupakan media edukasi tanggap bencana sejak dini. Dengan target anak-anak usia dini, diharapkan setelah menginjak remaja/dewasa, anak tersebut bisa paham bagaimana mengenali bencana. Mereka pun diharapkan mengerti apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana, penyelamatan, dan pasca bencana.
Ditemui usai acara, Wakil Bupati menyampaikan “Apel siaga ini sudah bergeser dari penanggulangan menjadi pencegahan, kita tekankan pada mitigasi pada kerawanan bencana. Seperti saat ini terjadi suhu tinggi di setiap daerah, ini menjadi wujud pencegahan dan kewaspadaan akan terjadinya bencana puting beliung. Dengan demikian para relawan siap siaga dan responsif mencegah agar tidak ada korban jiwa,” tegasnya. (Kominfo)