Kediri, Arahjatim.com – Puluhan anggota kepolisian Resor Kediri Kota berjajar di bantaran sungai brantas maupun di perahu penyelamat milik BPBD Kota Kediri.
Polisi hadir di Bantaran Sungai Brantas Kota Kediri mengamankan situasi, atas informasi adannya tradisi “pladu” yaitu penggelontoran (Flushing) Waduk Karangkates Malang.
Sejak siang ratusan warga Kota Kediri pada Sabtu sore (28/4/2018) berkerumun dan memadati tepi aliran Sungai Brantas. Mereka mencari ikan-ikan mabuk.
Akibat dari ‘pladu’, ikan-ikan dalam kondisi teler, sehingga mudah ditangkap warga yang sejak siang telah menunggu di bantaran sungai brantas.
Pintu air waduk dibuka setiap satu tahun sekali untuk dilakukan pembersihkan.
Warga sepertinya tidak menghiraukan aliran Sungai Brantas yang relatif deras. Kondisi inilah yang kemudian diantisipasi polisi jangan sampai masyarakat menceburkan diri karena membahayakan bagi keselamatan.
“Intinya tidak ada pengamanan secara khusus terkait masyarakat mencari ikan karena itu spontanitas di lakukan oleh warga dan kewajiban Polri untuk datang atas semua kegiatan yg di lakukan oleh masyarakat sebagai petugas pelayanan masyarakat,” Ucap Kasat Sabhara Polres Kediri Kota, AKP Riko Sasono, Sabtu, (28/4/2018).
Masih menurut Riko, pihak kepolisian menghimbau kepada masyarakat untuk tidak masuk sungai karena membahayakan keselamatan jiwa mereka.
“Jangan sampai masyarakat bermaksud baik untuk mencari ikan malah mengakibatkan tenggelam atau hanyut terbawa arus sungai sehingga berakibat meninggal dunia,” pungkas Riko.